Senin, 18 Februari 2008

Menara Keagungan

Menara Keagungan diresmikan oleh Wakil Presiden RI Dr. Hamzah Haz, pada hari Sabtu, 20 September 2003. Nama menara ini ditetapkan berdasarkan SK Bupati Gorontalo Nomor 717 Tahun 2003 tanggal 18 September 2003 yang telah disetujui oleh DPRD Kabupaten Gorontalo. Menara ini dibangun sejak tahun 2002 dan menelan biaya Rp 8,6 miliar, dikerjakan oleh PT Gunung Garuda Indonesia dan PD Pedago Kabupaten Gorontalo.
Tinggi Menara Keagungan 65 meter, terdiri atas lima lantai, dengan rincian (dari dasar ke puncak menara): Lantai 1 = 446,56 m2 tinggi 10 meter, auditorium 199,3 m2, selasar 212,38m2, dengan daya tampung 200 orang, dirancang untuk tempat rapat; Lantai 2 = 352,25 m2, tinggi 14 meter, kapasitas 120 orang, dirancang sebagai tempat restauran; Lantai 3 = 157,3 m2, tinggi 30 meter, kapasitas 40, dirancanakan sebagai tempat penjualan suvenir (toko suvenir); Lantai 4 = 96,96 m2, tinggi 39 meter, dengan kapasitas 20 orang; Lantai 5 = 31,36 m2, tinggi 58 meter, kapasitas 10 orang. Lebar kaki pancang 21 meter. Menara ini dilengkapi dengan dua lampu sorot dengan jarak jangkauan masing-masing 70 km. Puncak menara setinggi 65 berbentuk kubah. Dari puncak Menara Keagungan para pengunjung dapat melihat panorama alam seputar Gorontalo.
Nama-Nama Pengunjung Perdana Menara Keagungan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Masing-masing telah menyetor sebesar Rp 50 juta, dan nama-nama mereka diabadikan dalam prasasti sebagai Pengunjung Perdana. Mereka adalah:
Hi. Abdullah Alkatiri, S.H. Hi. Zainuddin Hasan, M.B.A. Hi. Syamsur Yunus Drs. Hi. Rusli Habibie Agung Mazin, S.H. Drs. Hi. Hamzah Isa, S.H. Hi. Roem Kono Dr. Ir. Moh. Revodi A. Ir. Hi. Hamid Kuna Hi. Rahmat Gobel Dr. Hi. Dahlan Muda

0 komentar:

Blog Roll

  © Blogger template 'Grease' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP